Jumat, 22 Agustus 2008

* TERKADANG *

Terkadang hadirmu begitu menyenangkan
Membawa kehangatan dihati
Terkadang aku yakin akan rasamu
Terkadang aku terbuai akan indahmu

Terkadang aku menangis karenamu
Terkadang aku sakit atas ulahmu
Terkadang aku kecewa atas perbuatanmu
Terkadang aku bingung atas sikapmu

Tapi mengapa aku masih percaya kepadamu
Percaya kau akan memberikan kehangatan
Percaya kau akan merubah hidupku
Percaya kau akan memberikan yang terbaik

Itulah dirimu cinta
Terkadang menyenangkan
Terkadang menyakitkan
Terkadang membingungkan
Tapi selalu dinantikan

* dari sebuah kebingungan yang tidak dimengerti *

Hampa

Jiwaku melayang melintasi malam
Terbang menembus kabut kelam
Menerobos dinginnya malam menusuk tulang
Sunyi, sepi, dingin dan kelam

Jiwaku melayang terbang tak tentu arah
Terbang mengikuti arah angin berhembus
Tetes air mata itu berubah menjadi hujan
Hujan turun menambah kesedihan dan kepedihan

Tubuh yang lelah itu menggigil menahan dinginnya malam
Diam bersembunyi mencari kehangatan
Tapi tak ada satupun dekapan hangat itu
Hanya malam mendekap dalam kesunyian


# menunggu seseorang yang tak kunjung datang #

Rabu, 20 Agustus 2008

bila

Bila pagi datang, biarlah aku menjadi mentari yang menghangatkanmu
Bila malam menjelma biarlah aku mejadi bulan dan bintang yang menghiasi malam kelam mu
bila hujan datang, biarlah aku menjadi pelangi yang memberikan keceriahan
ijinkanlah aku selalu ada didekatmu

menjadi sandaran hidupmu
menjadi terang didalam kelamnya hidupmu
menjadi api yang menghangatkan dinginnya cintamu
menjadi air yang akan mengikis batu karang dihatimu.

biarkanlah semua menjadi nyata
ungkapkanlah semua rasa di hatimu
karena disini aku menunggu
menunggu kata cinta dari bibirmu

Sabtu, 09 Agustus 2008

Kamis, 07 Agustus 2008

Masih adakah cinta untuk ku ( 2 )

aku coba menarik nafas panjang panjang dan akhirnya, ry sebenarnya waktu kamu bilang sama aku hubungan kamu dan cewe kamu itu sudah telalu jauh sebenarnya aku teringat sama diri aku sendiri ry, aku juga sudah tidak virgin lagi dan semuanya sudah di renggut oleh mantan aku dan dia telah meninggalkan aku setelah mendapatkan semuanya ry, aku tidak pantas untuk kamu. tiba-tiba saja suasana menjadi hening ryan terdiam dan aku sudah siap mendengar semua keputusan dia apabila dia sendiri tidak mau menerima aku, karena perempuan seperti aku ini hanya perempuan kotor.

" kamu pikir aku perduli apakah kamu masih gadis atau tidak gadis lagi, aku tidak perduli lydia dengan masa lalu kamu, aku tidak perduli sama semua itu, yang aku tahu aku benar-benar sayang sama kamu dan aku ingin kamu jadi pacar aku, aku juga bukan manusia sempurna kamu tahu masa lalu aku juga seperti apa, dan kita mempunyai masalalu yang sama hanya denga sedikit versi yang berbeda, aku cinta kamu dan aku ga perduli dengan semuanya itu ".


tanpa terasa air mataku mengalir, aku terharu mendengar ucapan ryan, karena dia mau menerima aku apa adanya, mau menerima aku yang sudah tidak suci lagi, aku benar-benar terharu, tiba-tiba saja ada sentuhan lembut di pipi aku yang menghapus air mataku ternyata itu sentuhan tangan ryan, " kenapa kamu menangis apa ada dari perkataan aku yang salah dan menyakiti perasaan kamu ", tidak ryan aku hanya terharu saja, aku merasa ini seperti mimpi hanya itu saja, " kamu tidak mimpi sayang tapi ini nyata mulai sekarang kita akan menjalani ini sama-sama dalam keadaan apapun itu ", tiba-tiba saja ryan mencium kening aku, dan memeluk tubuhku, darahku seperti berdesir dengan kencang, detak jantungku mejadi tidak beraturan saat dia memeluk aku, mungkin sudah lama sekali aku tidak merasakan pelukan hangat dari orang yang aku cintai, betapa damai saat aku berada dalam pelukan itu.

Tiba-tiba saja suara handphone membuyarkan lamunan aku, ternyata telpon dari rumah, "lydia kamu kemana saja ini sudah jam berapa kenapa belum pulang juga " suara mama terdengar begitu khawatir karena aku belum juga pulang kerumah ", iya mah aku sedang ada perlu, sebentar lagi aku pulang, saat tersadar ternyata hari sudah menjadi malam dan aku sudah tidak tahu berapa lama aku duduk dan melamun ditaman ini aku bergegas pulang, karena tidak ingin membuat mama bertambah khawatir.

sesampai di rumah mama membukankan pintu dan langsung menyerangku dengan berbagai pertanyaan dengan raut wajah dia yang begitu cemas " lydia sayang kamu dari mana saja sih, ini sudah jam berapa, kenapa kamu baru pulang, apa banyak pekerjaan dikantor sayang ", aduh mama aku ini sudah besar ma bukan anak kecil lagi dan aku bisa jaga diri aku dan jangan terlalu berlebihan seperti itu kenapa, jawab kusedikit emosi, raut wajah mama berubah menjadi sedih saat mendengar jawaban aku, dan aku mejadi merasa bersalah, maafkan lydia ma bukan maksud lydia berkata kasar tapi lydia cape dan tidak ingin diganggu dulu, aku bergegas masuk kedalam kamar, mengunci pintu kamar dan langsung merebahkan diriku diatas tempat tidur, lelah, lelah, lelah itu yang aku rasakan.

alarm jam weker berbunyi uh ternyata sudah pagi lagi, yach ternyata gue masih bisa bernafas gumamku didalam hati, tidak ada semangat untuk menyambut pagi ini, rutinitas yang setiap hari menjenuhkan bangun tidur, mandi sarapan pagi dan berangkat kekantor, sesampai dikantor kerjaan kantor yang sudah menanti mengantri untuk segera diselesaikan, " wah sepertinya ada awan mendung neh pagi ini ", ledek sesil kepadaku, sesil teman kantor aku dan kami berdua memang cukup dekat, udah dech pagi-pagi jangan membangunkan macan yang masih tidur jawabku cuek, " ih takut ada macan ", jawab sesil sambil berlalu, karena dia sudah tahu kalau nada bicaraku sedang tidak bagus itu berarti aku memang sedang tidak ingin diajak becanda, aku mulai coba konsentrasi terhadap pekerjaan aku yang sudah beberapa hari in terbengkalai karena aku tidak pernah serius mengerjakannya.

tiba-tiba saja muncul dilayar komputerku ryan ternyata mesengger ryan sedang on line ingin rasanya aku chattingan sama dia, tapi segera aku urungkan niat itu, huh kenapa harus muncul pikiran tetang dia sih disaat aku coba untuk konsentrasi terhadap kerjaan aku, pikiranku jadi menerawang jauh lagi, aku ingat saat-saat terindah bersama ryan, memang hubungan itu hanya sebentar tapi ryan bisa menyembuhkan aku dari luka hati aku yang berkepanjangan, karena ulah laki-laki brengsek yang bernama erwin, terlalu mudah aku percaya dnegan ryan dan terlalu banyak harapan yang aku gantungkan pada dia, pada awalnya aku berfikir dan berharap bahwa ryan adalah pelabuhan terakhir cinta aku, tapi ternyata aku masih harus berlayar dan berkelana mencari pelabuhan untuk cintaku.

sebenarnya aku juag sudah bisa merasakan bahwa hubungan aku sama ryan akan bubar, insting aku mengatakan seperti itu, ditambah ryan berubah dia berbeda tidak seperti dulu lagi, dai mulai sering bicara kasar dan kami sering bertengkar hanya karena hal-hal kecil, tetap iaku coba bersabar dan berfikir bahwa mungkin kami masih baru belum mengenal terlalu jauh sifat dan karakter masing-masing, tetapi sampai suatu hari ryan memutuskan hubungan itu, yang paling menyakitkan buat aku adalah dia memutuskan hubungan itu bukan langsung berbicara dengan aku, tetapi melalui sms, itu yang membuat aku sakit hati, dan ternyata ryan belum bisa melupakan mantan pacarnya walaupun tahu mantan pacarnya itu sudah menghianati dia, dan aku hanya jadi tempat pelarian dia saja.

aku benar-benar benci sama ryan, dia sama saja dengan laki-laki lain, dia tidak jauh berbeda dengan erwin, dengan semua laki-laki bajingan yang ada di dunia ini umpatku didalam hati, tiba-tiba da tangan lembut dang dingin menyentuh pipiku, " kamu menangis lagi yach, lydia ", ternyata sesil dia yang menghapus air mataku, cepat-cepat aku menyeka air mataku sendiri, ah sesil kamu mengangetkan aku saja, " aku tidak mengagetkan kamu, aku telpon tidak diangkat aku pikir kamu tidak ada diruangan, ternyata kamu sedang melamun dan menangis ", aku tidak apa-apa sil, " apanya yang ga apa-apa, udahlah lupain aja semuanya ngapain sich nangis buat cowo yang ga penting itu ", aku tahu ko, ini bukannya nangis karena di putusin dia, api aku nangis kenapa aku itu bodoh baru ada sadar sekarnag kalau ryan itu sama brengseknya dengan erwin, " masih untung kamu masih sadar ha..ha.., ya udah kamu di panggil pa darmawan tuh di ruangannya cepetan, ya ampun aku lupa aku mau kasih laporan bulanan ya udah aku mau selesain kerjaan aku dulu.

Selasa, 05 Agustus 2008

Masih adakah cinta untuk ku ( 1 )

Aku coba untuk berjalan sore hari ditaman kota melihat-lihat pemandangan kota di sore hari, ternyata tidak ada yang bisa menenangkan hatiku, kota ini yang dulu damai, sejuk, sekarang sudah seperti kota-kota lainnya macet, bising, semrawut iya semrawut seperti hati ku yang kacau, dan berantakan semua ini karena ryan , laki-laki yang sudah membangunkan aku dari tidur panjangku, laki-laki yang aku pikir menjadi pelabuhan terakhir cintaku setelah penghianatan erwin ternyata dia sama saja, ternyata dia tidak jauh berbeda dia hanya memberikan harapa kosong didalam hidup aku, setelah beberapa lama berjalan aku coba nencari bangku di taman yang ada di sebuah pohon rindang, sambil melemaskan otot-otot kaki yang ternyata sudah lumayan jauh aku berjalan.

Aku teringat beberapa waktu yang lalu pertemuan aku dengan ryan disebuat toko buku, saat itu aku sedang mencari buku yang memang sudah lama sekali aku buru, maklum buku itu susah sekali aku carinya, dan akhirnya " wah nih dia buku yang gue cari-cari, akhirnya gue temuin juga ", tapi tiba-tiba saja disaat aku hendak mengambil buku itu ada tangan lain juga yang hendak mengambil buku tersebut, " eh gue dulu neh yang liat jangan main ambil-ambil aja dong ", sesaat aku menoleh kesamping ku ternyata seorang laki-laki dengan senyumannya yang lumayan manis, padahal sich kalau dari tampang dia standar aja, tapi postur tubuhnya lumayan tinggi, mungkin aku sebahu dia, laki-laki itu tersenyum kepadaku, " oh jadi kamu juga suka yah sama buku ini, memang buku ini susah sekali dicarinya, any way kalau kamu suka ambil aja, lagian tadi kamu sendiri yang bilang kamu lihat buku ini lebih dulu, dan juga engga enak kalau harus rebutan sama cewe ", wah senyuman yang manis, sepertinya hati aku langsung luluh melihat senyuman dia, untuk beberapa saat aku sempat tertegun melihat senyuman itu, sampai akhirnya aku sadar, " oh iya gue udah lama cari buku ini, karena buku ini bagus banget, ya memang harus gue ambil coz gue yang lihat lebih dulu ", jawab ku, tiba-tiba saja dia mengulurkan tangannya seraya mengajak kenalan dan menyebutkan namanya, ryan nama aku ryan, lalu aku mengulurkan tangan ku nama gue lidya, saat berjabatan tangan dengn ryan tiba-tiba aja darah di sekujur tubuh ku mengalir dan berdesir kencang, gila perasaan apa ini, perasaan yang sudah lama tidak pernah aku rasakan dan terakhir aku rasakan itu saat aku masih bersama erwin.

pertemuan di toko buku itu meninggalkan kesan yang mendalam untuk aku dan ryan, kami pun saling bertukaran nomor telpon, dan semenjak itu aku dan ryan jadi sering berkomunikasi, banyak persamaan aku dengan dia, sama-sama suka sastra walaupun kami berdua bukan orang sastra, suka musik, dan aku selalu merasa nyaman bila berada didekat dia, waktu selalu berputar cepat bila ada didekatnya, selalu ada yang dibicarakan bila kami sedang berdua tidak pernah kehabisan kata-kata, canda dan tawa selalu menghiasi hari-hari kami, aku merasa nyaman bila didekat dia, dan anehnya aku merasa kehilangan bila dia jauh dari aku, perasaan itu sudah tidak pernah aku rasakan lagi semenjak erwin meninggalkan aku, apa mungkin aku jatuh cinta kepada ryan sedangkan aku tahu ryan sudah punya kekasih, walaupun hubungan mereka sedang tidak harmonis, apa mungkin aku jatuh cinta, aku sendiri masih ragu apakah masih ada cinta lain dalam hati aku untuk laki-laki lain selain erwin, tapi tidak bisa aku pungkiri aku selalu merindukan ryan, padahal kalau di lihat secara fisik tidak ada yang menarik dari ryan, mungkin hanya senyuman dia aja yang manis, sedangkan yang lainnya ya standar kalau diksih nilai mungkin hanya 6, karena dibandingkan mantan-mantan aku sebelumnya ryan tidak ada apa-apanya, tapi aneh aku merasa ada sesuatu yang beda aja.

waktu sudah menunjukan pukul 11 malam tapi mata ini tidak mua terpejam, susah sekali untuk di bawa tidur, ingin sekali mendengar suara ryan tapi ini sudah malam pikirku, tiba-tiba saja ponsel aku berdering ternyata ryan yang menelpon aku sempat termenung sejenak, ada apa ryan telpon aku malam-malam apa mungkin dia juga kangen sama aku, ah tapi tidak mungkin ryankan sudah punya pacar pikirku, akhirnya aku angkat ponsel ku, hallo, " malam lidya sorry malam-malam aku telpon kamu, kamu sudah tidur belum ", seraya sedikti bercanda aku jawab ya belumlah kalau sudah tidur mana mungkin aku bisa jawab telpon kamu, " oh iya, lidya aku lagi butuh temen ngobrol nich, aku ingin cerita banyak hal sama kamu, kamu maukan mendengarkan cerita aku ", ya selama ini apa pernah aku ga mau dengerin cerita kamu ry, cerita aja aku pasti dengerin ko, sepertinya suara ryan disebrang sana agak berat dan sedih banget.

akhirnya ryan bercerita kalau ternyata dia dan pacarannya sudah putusan karena pacarnya lebih memilih laki-laki lain dibandingkan dirinya, mereka sudah 2 tahun pacaran bahkan sudah hampir menikah, tapi itulah jodoh kalau bukan jodoh mau gimana lagi, ya sudah ry kamu sabar aja, mungkin dia bukan jodoh kamu dan bukan yang terbaik untuk kamu, hiburku untuk menenangkan hati ryan, " tapi ly aku tetap merasa bersalah ada satu hal yang masih mengganjal di hati aku, dan aku selalu dikejar-kejar oleh perasaan itu ", memangnya apa yang membuat kamu merasa bersalah bukannya pacar kamu yang sudah pilih cowo lain ko kamu yang merasa bersalah sich, aku jadi sedikit bingung, " gimana yach aku mau ceritain sama kamu, aku ga enak ngomongnya ", ya enakin aja, kalau masih ga enak kamu kasih aja sama kucing, canda ku untuk tidak terlau serius, " kamu tuh bisa aja, ok sebenarnya hubungan aku sama cewe aku itu sudah terlampau jauh ly, kamu ngertikan maksud aku,padahal aku siap bertanggung jawab kepada dia, tapi dia tetap memilih orang lain aku ga tau harus gimana ly ", mendengar ryan bicara seperti itu aku langsung terdiam, pikiranku langsung teringat kepada erwin, kenapa kejadian ryan hampir mirip sama aku, hanya saja ryan siap bertanggung jawab tapi pacarnya yang tidak mau, sedangkan aku erwin meninggalkan aku setelah merenggut kehormatan aku, kenapa aku harus mendengar kisah yang sama seperti kisah hidup aku.

"ly, lidya kamu tidur yach ", oh engga ko aku denegrin cerita kamu ry " tapi ko kamu diam sich ", ga apa-apa ry cerita kamu mengingatkan aku sama seseorang, tapi itu ga penting , ya kalau memang kamu siap bertanggung jawab, tapi pacar kamu itu tetap pilih yang lain itu bukan kesalahan kamu ry, kamu ga salah ya udah biarin aja, kamu harus bisa belajar lupain dia, memang butuh waktu tapi seiring berjalannya waktu aku yakin kamu bisa ry, tidak terasa aku berbicara dengan ryan di telpon hampir 3 jam, " ok terima kasih ya lydia kamu sudah mau mendengarkan cerita aku, kamu memang teman terbaik aku, kalau begitu kamu istirahat dech besok kamu kan harus kerja, selamat malam dan mimpi indah ", ok kamu juga ya ry ga usah dipikirin lagi aku yakin kamu pasti bisa, kamu juga tidur yach selamat malam dan mimpi indah juga.

semenjak kejadian itu, hubungan aku sama ryan semakin dekat karena sudah tidak ada yang membatasi kami berdua, sampai suatu hari saat ryan mengajak aku makan malam, " ly kamu ngerasa engga kalau kita itu banyak persamaannya, ya walaupun ada juga perbedaannya, lagian ga seru kalau sama semua ", iya sih ry terus memang kenapa jawab aku, " ly akmu tau kehadiran kamu itu sedikit banyak bisa ngobatin rasa kehilangan aku, semenjak di tinggal sama cewe aku, aku ngerasa jadi butuh kamu ada disamping aku, ly kamu mau engga jadi pacar aku ", sontak aku kaget mendengar ucapan ryan, didalam hati aku ak umerasa senang, tapi aku juga ragu apakah ryan sunggung-sungguh sayang sama aku, atau aku cuma jadi tempat pelarian dia aja, kamu serius yan ?, kamu bener-bener sayang sama aku ?, tanya ku, " aku serius ly, aku sayang sama kamu dan ga mau kehilangan kamu, aku ingin memulai sesuatu yang baru dengan kamu ".

aku tidak bisa menjawab apa-apa, aku hanya bisa terdiam, aku memang cinta dengan ryan aku sadar itu, tapi apakah mungkin ryan mau menerima aku, kalau tau siapa aku yang sebenarnya, pasti dia ga akan mau laki-laki dimana-mana egois dan mua menang sendiri, dan ryanpun pasti seperti itu, " lydia ko kamu diam sih, kamu kenapa, kamu ga suka yach sama aku ", pertanyaan ryan membuyarkan lamunan aku, " oh ga apa-apa ko, ry tapi kamu yakin dengan apa yang kamu bilang tadi ?, tanya ku kepada ryan, " ya yakinlah ly, kalau ga yakin mana mungkin aku bilang sama kamu ", sebenarnya ada satu hal yang belum aku certiain sama kamu ry tetang aku, dan mungkin setelah kamu tau tentang ini aku yakin kamu pasti berubah pikiran sama aku ry, " ya tapi apa ly coba cerita sama aku, aku aja sduah menceritakan semua tentang diri aku sama kamu sampai hal yang sangat pribadi dan paling buruk dalam hidup aku, jadi apa salahnya kalau aku juga tau tentang kamu dan aku janji aku tidak akan pernah berubah setelah tau itu ".

aku coba menarik nafas panjang dan akhirnya ..... to be continue

perasaan

terkadang hidup terasa tidak menyenangkan begitu banyak persoalan, permasalahan yang selalu datang silih berganti, tangis dan tawa selalu bergantian menghampiri hidup kita, rasa benci dan kecewa, senang dan susah, rasa di bohongi, rasa di hiananti, rasa tidak berarti, rasa terabaikan, dan selalu merasa sendirian.

tapi itulah kehidupan, suka atau tidak suka kita harus menerima dan menjalaninya, terhadang kebahagian itu pergi disaat kita tidak siap untuk kehilangan kebahagiaan itu, dan akhirnya hanya tangis dan rasa kecewa dan sakit hati yang ada didalam diri kita, dan seribu bahkan sejuta kata tanya, mengapa harus aku yang mengalami ini ?, apakah ini adil untuk aku ?, sudah pasti kita semua akan mempunyai pemikiran yang sama.

didunia ini batas antara adil dan tidak adil perbedaannya tipis, terkadang adil menurut kita, belum tentu adil menurut orang lain, ingin berfikir secara rasional, itu semua adalah bunga-bunga kehidupan dan didalam setiap permasalahan kita akan menemukan sesuatu yang lebih baik lagi, mungkin kita akan menjadi lebih tegar, kita akan menjadi lebih dewasa dan bijaksana, mungkin kita akan mendapatkan yang lebih baik dari kemarin karena yang kemarin itu tidak baik untuk kita.

tapi kita tetap tidak bisa, disaat setiap persoalan hidup itu datang kita mengikuti ego, kita mengikuti perasaan dan emosi, kita selalu putus asa walaupun terkdang kita sadar keputus asaan itu tidak baik, tapi kita akan tetap seperti itu, tetapi ada kalanya kita memang harus merasakan itu, merasakan keputus asaan, merasakan kesedihan, merasakan kehilangan, karena pada saatnya kita berada di titik kejenuhan kita akan siap untuk bangkit dan menjadi manusia yang jauh lebih baik lagi.

yakin dan selalu percaya Tuhan selalu ada disamping kita, saat kita teringat akan diri-Nya, bahkan disaat kita melupakan dan jauh dari Dia, tetapi Dia selalu ada dsamping kita bila kita mau menyadarinya, selalu percaya bahwa masih banyak orang lain yang sayang, perhatian dan perduli kepada kita itu merupakan semangat dan motivasi terbesar didalam hidup.

tetaplah semangat, jangan pernah menyerah, jangan pernah melihat masa lalu, masa lalu adalah sebuah cerminan diri untuk melihat kemasa depan, yakin di depan sana bayak kebahagian yang menanti untuk kita raih.

Selasa, 08 Juli 2008

Sejuta rasanya


Untuk sebuah tangis yang kita rasakan
Tuhan akan memberikan sejuta senyum untuk kita
Untuk sebuah penderitaan yang kita terima
Tuhan akan memberikan Sejuta kebahagian yang akan kita rasakan
Untuk sebuah kesendirian dan kesepian didalam hidup
Tuhan akan memberikan sejuta orang-orang yang akan mencintai kita
Untuk sebuah kerja keras yang kita lakukan
Tuhan akan memberikan sejuta hasil yang tidak akan ada habisnya
Untuk sebuah kesabaran yang kita hadapi
Tuhan akan memberikan sejuta berkat yang berlimpah.

Maka percayalah Tuhan akan selalu ada disamping kamu, disaat senang, disaat susah, disaat apapun itu dia akan selalu menyertai kita, percaya dia akan memberikan sejuta kebahagian bahkan mungkin lebih untuk umatnya yang selalu bersabar.

Rabu, 02 Juli 2008

Hidup adalah pilihan


Hidup adalah pilihan,
pilihan menjalani hidup dengan cara yang benar, tapi dengan bersusah payah, atau pilihan hidup dengan cara yang instan ya yang pasti menghalakan segala cara.
Hidup adalah pilihan,
setiap orang berhak menentukan ataupun memilih jalan hidup yang mereka mau, kehidupan kita, kitalah yang menentukan bukan orang lain.
Hidup adalah pilihan,
pilihan untuk menentukan masa depan kita, pilihan untuk menentukan pasangan hidup kita, pilihan untuk menentukan apa yang kita mau.
Hidup adalah pilihan.
apapun yang kita pilih , kita harus konsisten, tidak boleh ada penyesalan di kemudian hari, karena itu pilihan kita
Hidup adalah pilihan
dimana semua pilihan hidup kita hanya akan bisa kita pertanggung jawabkan di depan Tuhan.

Selasa, 01 Juli 2008

Mengapa ?

Dijalan aku melihat seorang gadis kecil
kedinginan dan menggigil dalam pakaian tipis
dengan sedikit berharap akan makanan yang cukup
aku marah dan berkata kepada Tuhan
" Mengapa Kau mengijinkan hal seperti ini terjadi ?,
mengapa Kau tidak melakukan sesuatu ? "
untuk beberapa saat Allah diam
namun malam itu tiba-tiba Ia menjawab
" Aku pasti melakukan sesuatu
Aku menciptakan engkau "


Hidup ini singkat, dan kita tidak pernah memiliki terlalu banyak waktu
untuk menyenangkan mereka yang berada bersama kita
didalam perjalanan yang tidak menyenangkan
bergegaslah untuk mengasihi dan bersegeralah untuk menunjukan kebaikan

dikutip dari : chicken soup